Kiprah Seorang Maria Ulfah dalam Kemerdekaan Indonesia

  • Bagikan
Maria Ulfah, Akifitas Perempuan yang Memiliki Peran dalam Kemerdekaan Indonesia. Foto: Istimewa

KLIK KUBURAYA – Kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari perjuangan putra-putri terbaik bangsa. Pahlawan yang rela mengorbankan harta, bahkan nyawa demi kemerdekaan Republik Indonesia. Dilansir dari BincangSyariah.com bahwa, di antara sekian banyak pejuang dan pahlawan Indonesia, Maria Ulfah Santoso merupakan salah satu pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Maria Ulfah termasuk pahlawan perempuan yang turut andil dalam memerdekakan republik ini. Kendati nama Maria Ulfah tidak seharum para pahlawan perempuan lainnya seperti Dewi Sartika, R.A Kartini, dan Cut Nyak Dien. Namun sosok Maria Ulfah cukup berjasa dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia yang kini telah berusia 77 tahun.

Maria Ulfah yang dilahirkan di Serang 18 Agustus 1911 merupakan putri dari Raden Adipati Arya Mohammad Ahmad seorang Bupati Kuningan dan R.A Hadidjah Djajadiningrat. Dari pihak ibu, bernama RA. Hadidjah Djajadiningrat.

Maria Ulfa bersekolah dasar di Rangkasbitung, mengikuti ayahnya yang bekerja di kota. Kemudian sang ayah pindah ke Batavia tahun 1917. Di Jakarta (dulu Batavia) Maria Ulfah bersekolah di Sekolah Dasar di Jalan Cikini. Kemudian pindah ke SD di Willemslaan (kini Jalan Perwira). Setelah lulus, Maria Ulfah masuk ke Sekolah Menengah Koning Willem III School pada 1924.

Maria Ulfah termasuk perempuan Indonesia yang memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi. Sekitar tahun 1929, Maria Ulfah melanjutkan studi ke Belanda. Di negeri Kincir Angin ini Maria Ulfah menempuh studi ilmu hukum di Universitas Leiden. Sekitar tiga tahun kemudian, tepatnya 1933, Maria Ulfah berhasil mendapatkan gelar Meester in de Rechten (Mr).

Kiprah Maria Ulfah Untuk Kemerdekaan Indonesia

Kiprah dari sosok Maria Ulfah terbilang cukup banyak, setelah selesai menempuh studi di Leiden, Maria Ulfah pulang ke Indonesia dan bekerja di Cirebon lalu pindah ke Jakarta. Di Jakarta Maria Ulfah mengajar di sekolah Muhammadiyah di Jalan Kramat Raya 49 pada September 1934. Di sekolah Muhammadiyah ini, Mara Ukfah bertemu dengan Santoso Wirodihardjo, yang selanjutnya menjadi suaminya.

  • Bagikan